Canggung


 

Beberapa minggu kemudian, saat aku sedang menikmati sore di rumah, Mira mengirimkan pesan singkat. "Dito, bisa ketemu? Ada yang ingin aku bicarakan."

Aku merasakan sedikit kekhawatiran, tapi juga penasaran. Kami memutuskan untuk bertemu di kafe favorit kami, tempat yang biasa kami kunjungi saat ingin berbicara serius.

Setibanya di kafe, aku melihat Mira sudah duduk di sudut ruangan dengan secangkir kopi di tangannya. Wajahnya tampak serius, berbeda dari biasanya.

"Hey, Mira. Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanyaku sambil duduk di hadapannya.

Mira menghela napas panjang. "Dito, aku senang kamu punya teman baru seperti Syila. Tapi... aku merasa ada sesuatu yang perlu aku sampaikan."

Aku mengangguk, menunggu Mira melanjutkan.

"Dulu, sebelum kita mulai lebih dekat, aku pernah memiliki seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Namanya Rian," kata Mira, menatap cangkir kopinya. "Kami berpisah karena dia harus pindah ke luar negeri untuk melanjutkan studinya."

Aku merasa simpati terhadap Mira. "Itu pasti sulit buat kamu."

"Iya, sangat sulit. Tapi aku sudah move on dan fokus pada persahabatan kita. Tapi belakangan ini, melihat kamu dan Syila semakin dekat, aku merasa cemburu. Aku takut kehilangan kamu, Dito."

Aku terdiam sejenak, mencoba memahami perasaan Mira. "Mira, kamu selalu menjadi sahabat yang sangat berarti bagiku. Kehadiran Syila tidak akan mengubah itu. Aku ingin kita tetap dekat dan bisa berbagi segalanya."

Mira tersenyum tipis. "Aku tahu, Dito. Tapi, ada hal lain yang membuat aku cemburu. Rian kembali ke kota ini beberapa minggu yang lalu, dan dia ingin bertemu denganku."

Aku terkejut. "Rian kembali? Apa kamu sudah bertemu dengannya?"

Mira mengangguk. "Ya, kami bertemu beberapa kali. Dan... perasaan lama itu muncul lagi. Tapi aku bingung harus bagaimana, apalagi melihat kamu dengan Syila. Aku merasa bersalah."

Aku merasakan campuran emosi, tapi yang terpenting adalah memastikan Mira tahu bahwa aku ada untuknya. "Mira, aku selalu ada di sini untuk mendukungmu. Jika kamu masih memiliki perasaan untuk Rian, mungkin ada baiknya untuk membicarakan perasaanmu dengannya."

Mira menghela napas lega. "Terima kasih, Dito. Aku sangat menghargai dukunganmu."

Beberapa hari setelah pertemuan itu, aku melihat perubahan dalam sikap Mira. Dia tampak lebih tenang dan tidak lagi terlihat cemburu. Namun, aku juga tahu bahwa dia masih berjuang dengan perasaannya.

Sementara itu, hubungan aku dengan Syila tetap berjalan dengan baik. Kami terus menghabiskan waktu bersama, dan aku merasa semakin dekat dengannya. Namun, aku tidak ingin Mira merasa diabaikan, jadi aku memastikan untuk tetap meluangkan waktu untuknya.

Suatu hari, saat aku dan Syila sedang berjalan di taman kota, dia bertanya, "Dito, apakah kamu merasa Mira cemburu dengan kedekatan kita?"

Aku terkejut dengan pertanyaan itu. "Kenapa kamu bertanya begitu?"

Syila tersenyum lembut. "Aku bisa merasakannya. Mira adalah sahabatmu, dan aku tidak ingin menjadi penyebab perasaan tidak nyaman antara kalian."

Aku merasa terharu oleh perhatian Syila. "Syila, kamu tidak perlu khawatir. Aku sudah bicara dengan Mira, dan kami mencoba untuk menyelesaikan semuanya. Aku ingin memastikan bahwa semua orang dalam hidupku merasa nyaman."

Syila mengangguk. "Aku senang mendengarnya. Persahabatan adalah hal yang berharga, dan aku tidak ingin merusaknya."

Dengan segala kebijaksanaan dan keceriaannya, Syila berhasil membuatku merasa lebih tenang. Kami terus melanjutkan perjalanan kami, menikmati kebersamaan di bawah sinar matahari sore.

Di saat yang sama, Mira juga bertemu dengan Rian lebih sering. Mereka mulai membuka lembaran baru, mencoba untuk memahami perasaan mereka satu sama lain. Aku merasa lega melihat Mira bahagia, meskipun aku tahu bahwa perjalanan mereka tidak akan mudah.

Hari demi hari berlalu, dan aku belajar bahwa hidup adalah tentang menyeimbangkan hubungan, menghargai setiap momen, dan berusaha memahami perasaan orang-orang yang kita sayangi. Dengan dukungan dari Syila dan Mira, aku merasa siap menghadapi apapun yang akan datang di masa depan.


Comments

Popular Posts